Thursday, 24 December 2015

Bentrok 2 Ormas Besar Di Pulau Dewata


Perang antara dua ormas paling besar di Bali yang pecah pada Kamis 17 Desember 2015 membuat suasana kota Denpasar dan Badung mencekam. Menurut Informasi Empat orang tewas dalam peristiwa yang mulanya terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan. 
Berdasarkan informasi yang dihimpun kerusuhan di lapas terjadi antara penghuni blok H dan blok C1. Perkembangan terakhir menyebutkan, empat orang anggota ormas tewas. Dua orang tewas di Lapas Kerobokan, sedangkan dua lagi di Jalan Teuku Umar. Sedangkan belasan yang lain luka-luka. 
Menurut sumber internal Lapas Kerobokan, pecahnya kerusuhan antaranggota ormas besar di Denpasar itu bermula ketika Rabu lalu 16 Desember 2015 pukul 11.00 WITA, jaksa dari Kejari Denpasar memindahkan penahanan tersangka pembunuh bos Royal Palace Nyoman Budi dari Polresta Denpasar ke Lapas Kerobokan. 
Tiga tersangka yang juga anggota kelompok ormas itu Tri Yulianto, Made Budiarta, dan Wayan Selamat. Saat itu datang teman-teman tersangka di Lapas Kerobokan.
Kemarin 17 Desember 2015 ratusan anggota ormas kembali datang di Lapas Kerobokan. ''Sebagian besar mereka yang datang saya lihat duduk-duduk di depan lapas. Kabarnya, mereka datang mengantar tiga orang rekannya yang terlibat kasus penusukan beberapa waktu lalu,
sekitar pukul 15.00 WITA datang seorang pembesuk. Entah apa penyebabnya, tiba-tiba terjadi perkelahian. Menurut sumber, saat terjadi bentrokan, beberapa pegawai lapas berhamburan, lari keluar untuk menyelamatkan diri.
Menurut saksi Selamat, dirinya melihat salah satu penghuni blok yang ditempati berkelahi dan ribut di halaman lapas. Mereka terlibat saling pukul. Bahkan, ada di antara mereka yang bersimbah darah karena ditusuk dengan menggunakan pecahan kaca. Lantas, Selamat berusaha melerai dan membawa kembali teman satu bloknya ke Blok Cempaka 1. 
Tetapi, sumber lain mengatakan bahwa pelaku Purnawan dan Beji datang dari ruang besuk. Kemudian, Beji masuk duluan ke Blok Cempaka 1, sedangkan Purnawan disenggol oleh salah seorang korban dari blok H. Puncaknya, terjadi perkelahian.

No comments:

Post a Comment