Biografi setya Novanto
Biografi
- Ketua DPR RI (2014-2019)
- Ketua Fraksi Partai Golkar (2009 - sekarang)
- Anggota DPR-RI dari Partai Golkar (1999 - 2004, 2004 -
2009, 2009 - 2014)
- PT. Mulia Intan Lestari, Jakarta-Presiden Direktur
(1999 - 2000)
- NOVA GROUP, Jakarta- Presiden Komisaris (1998 - 2004)
- Founder Tee Box Cafe, Jakarta (1996 - sekarang)
- PT. Bogamakmur Arthawijaya, Jakarta-Komisaris (1996 -
sekarang)
- PT. Dwimarunda Makmur, Jakarta-Direktur (1992 - 2000)
- PT. Solusindo Mitra Sejati, Jakarta-Komisaris (1992 -
1996)
- PT. Menara Wenang, Jakarta-Komisaris (1992 - 2003)
- PT. Orienta Sari Mahkota-Komisaris (1992 - 2003)
- PT. Bukit Granit Mining Mandiri, Batam-Komisaris (1990
- 2004)
- PT. Dwisetia Indo Lestari, Batam-Komisaris (1987 -
2004)
- PT. Nagoya Plaza Hotel, Batam-Presiden Komisaris (1987
- 2004)
GebrakNews - Siapa menyangka anak manusiabernama Setya Novanto dulu adalah supir keluarga Mas Isman, pendiri Kosgoro danayah mantan menpora Hayono Isman (sekarang anggota dewan pembina PartaiDemokrat), menjelma menjadi miliarder bahkan mungkin sebenarnya triliuner diRepublik Indonesia.Bendahara Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto, yang juga merupakan salahsatu dari ‘Pandawa Lima’ (5 tokoh paling berkuasa di Partai Golkar) sering disebutdalam sederet perkara hukum, mulai dari kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesiauntuk Bank Bali, dugaan korupsi anggaran Pekan Olahraga Nasional di Riau,dituding jadi orang yang mengongkosi penanganan sengketa pemilihan GubernurJawa Timur di Mahkamah Konstitusi, diduga terlibat korupsi Rp. 2.5 triliunpengadaan E-KTP, sampai dituding sebagai otak di balik korupsi cost recoverydengan modus mark up EPC (equipment procurement contruction) pada Blok MigasKangean, Lapangan Terang – Sirasun – Batur, senilai US$ 1,04 miliar atau Rp. 12triliun.Keterlibatan Setya dalam kasus-kasus itu hingga kini tak jelas betul. Menurutlaporan harta kekayaan penyelenggara negara di situs Komisi PemberantasanKorupsi, pada 2001 harta Setya sudah Rp 34,98 miliar. Jumlah harta pengusahaitu melesat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 73,79 miliar dan US$ 17.781pada akhir tahun 2009. Peningkatan mencolok ada pada nilai tanah dan bangunanyang dimilikinya. Pada 2001, 14 item tanah dan bangunan Setya bernilai Rp11,26miliar.Delapan tahun kemudian, Setya mencatatkan 15 item tanah dan bangunan, yangnilainya meroket jadi Rp 49,7 miliar. Pada 2009, tanah dan bangunan seluas 890m2 dan 654 m2 di Jakarta Barat adalah aset Setya yang paling mahal, dengannilai jual Rp 7,55 miliar.Setya juga punya bidang-bidang tanah seluas 763 m2 dan 1.259 m2 di JakartaSelatan yang harganya masing-masing Rp 6,95 miliar dan Rp 6,41 miliar. Selainsebelas properti di DKI Jakarta, Setya pun memiliki tanah dan bangunan di Bogordengan kisaran harga Rp 244,22 juta hingga Rp 1,55 miliar. Tahun 2001, Setya“hanya” punya enam mobil dan dua motor dengan nilai total Rp 3,99 miliar.Saat melaporkan harta tahun 2009, Setya mengaku memiliki tujuh mobil dan limamotor, bernilai keseluruhan Rp 3,03 miliar. Empat mobilnya bernilai jual diatas Rp 500 juta, yakni BMW seharga Rp 525 juta, Mercedez Benz Rp 529,5 juta,VW Caravelle Rp 600 juta, dan Jeep Commander Rp 812,5 juta.Pada 2001, Setya dengan rinci mencatatkan pula peralatan elektronik yangdimilikinya. Dua pendingin udara Setya nilainya jumbo, masing-masing Rp 95 jutadan Rp 68 juta. Ada pula alat olahraga seperti sepeda Rp 6,74 juta, treadmillRp 14,1 juta, dan alat fitness Rp 14,85 juta. Ia menyatakan punya 12 televisiberbagai ukuran, dari 14 inci hingga 29 inci, dengan rentang harga Rp 1,3 jutasampai Rp 6 juta. Genset senilai Rp 20 juta melengkapi harta Setya.Selain itu,tahun 2009 Setya pun mengaku punya surat berharga senilai Rp 6,51 miliar sertagiro dan kas sebesar Rp 13,88 miliar dan US$ 17.781.Melihat daftar kekayaan Setya Novanto di atas, wajar banyak kalangan meragukanlaporan kekayaannya yang tercantum dalam LHKPN yang diserahkan kepada KPK.Diduga, kekayaan Setya Novanto sebenarnya melebihi Rp. 2 triliun. Apalagi jikadisertakan puluhan perusahaan tambang, migas, dan lain – lain yang dimilikinya.
No comments:
Post a Comment